Disusun Oleh: Muhammad Ramadhanur Halim, S.HI,
Film seri Malaysia berjudul "Bidaah" telah mencuri perhatian publik dan menjadi salah satu tontonan paling viral di platform streaming Viu. Mengangkat tema yang jarang dibahas, Bidaah menceritakan penyimpangan dalam sekte keagamaan yang dikemas secara dramatis dan emosional. Serial ini memiliki 15 episode berdurasi 30 menit, berhasil menciptakan atmosfer tegang yang memikat penonton sejak awal hingga akhir.
Kisah ini berfokus pada karakter Baiduri, seorang wanita muda yang mendapati dirinya terjebak dalam sekte "Jihad Ummah". Walid Muhammad, pemimpin sekte yang karismatik, menggunakan otoritasnya untuk memanipulasi para pengikut. Dengan latar belakang yang gelap dan penuh intrik, penonton dibawa menyaksikan perjuangan Baiduri dan Hambali merupakan putra salah satu petinggi sekte terus mengungkap kebenaran di balik kedok ajarannya tersebut.
Keberhasilan serial ini tidak terlepas dari kekuatan penokohan dan kualitas akting yang luar biasa. Faizal Hussein sebagai Walid Muhammad menampilkan sosok pemimpin yang sekaligus memikat namun juga menakutkan. Riena Diana, sebagai Baiduri, tampil memukau dengan perannya yang menunjukkan ketangguhan seorang wanita di tengah tekanan sosial dan spiritual yang menghimpit.
Sinematografi juga menjadi elemen penting yang mendukung popularitas film serial Bidaah. Pencahayaan redup dan palet warna yang gelap memperkuat suasana misteri dan ketegangan dalam setiap adegan. Sutradara dengan cerdas menggunakan elemen visual ini untuk membangun intensitas emosional yang mendalam pada penonton.
Namun, bukan hanya teknis dan artistiknya yang membuat film serial ini viral. Isu yang diangkat menggugah diskusi publik tentang manipulasi atas nama agama. Serial ini berani menunjukkan bagaimana individu bisa terjebak dalam kepatuhan buta terhadap otoritas yang salah. Hal ini relevan dengan berbagai dinamika sosial yang terjadi di dunia nyata, menjadikan serial ini lebih dari sekadar hiburan.
Di sisi lain, Bidaa tidak lepas dari kontroversi. Beberapa pihak menganggap serial ini terlalu provokatif dan berpotensi menimbulkan salah tafsir. Beberapa adegan bahkan menuai kritik dari otoritas keagamaan setempat, namun hal ini justru menambah daya tarik serial di kalangan penonton yang penasaran.
Narasi yang mengalir dan pendekatan dramatis yang intens membuat Bidaah berhasil menjaga perhatian penonton. Setiap episode dirancang untuk meninggalkan cliffhanger, menciptakan keinginan kuat untuk melanjutkan ke episode berikutnya. Ini adalah salah satu faktor utama yang membuat serial ini menjadi viral dan terus diperbincangkan.
Di tengah gempuran konten streaming, Bidaah hadir sebagai tontonan yang berani dan memicu refleksi. Serial ini tidak hanya menghibur, tetapi juga membuka ruang diskusi tentang batasan antara iman dan manipulasi. Pengalaman menontonnya meninggalkan kesan mendalam sekaligus mengajak penonton untuk mempertanyakan nilai-nilai yang dianggap absolut.
Bidaah adalah contoh bagaimana seni dapat menjadi media untuk menyampaikan pesan yang kompleks dan memantik dialog di masyarakat. Dalam dunia hiburan, jarang kita menemukan karya yang mampu memadukan hiburan dan kritik sosial dengan begitu efektif. Tidak heran jika serial ini menjadi topik hangat yang terus diperbincangkan.